Jurusan Fisika FMIPA Universitas Jember gelar Seminar Nasional Fisika (SENAFIS) Ke-II Tahun 2017 dengan tema “Menigkatkan Kontribusi Fisika dan Aplikasinya Dalam Rangka Menuju Kemadirian IPTEK di Era Global” pada hari Jumat – Sabtu (17-18 Nopember 2017) menghadirkan Prof. Dr. Agus Rubiyanto, M.Eng.Sc. Guru Besar Optika Terpadu dan Optoelektronika yang juga Dekan Fakultas Sains ITS Surabaya, Dr. Dwa Desa Warnana, S.Si, M.Si. dari ITS Surabaya dan Febdian Rusydi, S.T., M.Sc., Ph.D. dari UNAIR Surabaya. Hari pertama gelaran SENAFIS Ke-II 2017, diadakan workshop yang berlangsung di Auditorium Fisika. Dalam sambutannya Dekan FMIPA Universitas Jember Drs. Sujito, Ph.D. yang sekaligus membuka resmi acara tersebut berpesan agar peserta workshop yang terdiri dari mahasiswa sarjana dan magister Fisika untuk sebanyak mungkin menimba ilmu dari pemateri. “Jangan hanya mengejar sertifikat untuk SKPI, tapi serap materi dari para narasumber yang berkompeten di bidangnya” jelasnya. Dekan juga berterima kasih kepada semua pemateri dan kepada penyelenggara khususnya karena SENAFIS ialah salah satu faktor yang membuat Jurusan Fisika FMIPA mampu meraih akreditasi A. “Jurusan Fisika khususnya dan FMIPA umumnya berkeinginan untuk terus melakukan kerja sama dalam segala hal dengan ITS dan UNAIR yang merupakan institusi asal dari para narasumber pada SENAFIS ini” pungkasnya.
Wokshop yang mengambil tiga tema yaitu Metode Geofisika untuk mitigasi bencana oleh Dr. Dwa Desa Warnana, S.Si, M.Si. di Ruang Kuliah Fisika, Aplikasi Optoelektronika dalam Instrumentasi Fisika Medis oleh Prof. Dr. Agus Rubiyanto, M.Eng.Sc. di Ruang SCL Fisika, dan Metode DFT untuk riset-riset Biomaterial oleh Febdian Rusydi, S.T., M.Sc., Ph.D di Laboratorium Komputasi Fisika. Workshop ini diharapkan dapat bersinergi dengan program Tugas Akhir (TA) mahasiswa juga dapat mendukung kemampuan lulusan yang berdaya saing sehingga mampu mengelevasi peluang kerja mahasiswa.
Dokumentasi Workshop SENAFIS ke-II Tahun 2017
Puncak acara SENAFIS ke-II Tahun 2017 pada hari Sabtu (18/11) diawali pembukaan secara resmi oleh Dekan FMIPA Universitas Jember. “Ke depan kegiatan seminar nasional bisa ditingkatkan menjadi seminar internasional dengan menjalin kerjasama dengan program studi fisika ITS maupun UNAIR” ujarnya. Sebelumnya Ketua Jurusan Fisika FMIPA Dr. Lutfi Rohman, S.Si, M.Si. sebagai tuan rumah kegiatan SENAFIS berharap peserta seminar dapat menjadikan acara ini untuk menjadi wadah dalam bertukar ilmu dan keahlian. Dalam kesempatan pelaporan SENAFIS, Ketua Penyelenggara Bowo Eko Cahyono, S.Si., M.Si., Ph.D. merasa bangga karena seminar nasional ini bisa diikuti peserta dari beberapa pulau yang ada di Indonesia. “SENAFIS Ke-II Tahun 2017 ini diikuti dari beberapa perguruan tinggi yang tersebar dari pulau Sumatera hingga Nusa Tenggara dan beberapa diantaranya dari BATAN” jelasnya. Sebagai pembuka, peserta disuguhkan tari khas Jember dari mahasiswa Jurusan Fisika.
Sesi Plenary diawali oleh Prof. Dr. Agus Rubiyanto, M.Eng.Sc. dari ITS Surabaya dengan judul materi “Prospek Pengembangan Fisika Medis di Indonesia” dengan moderator Dra. Arry Y. Nurhayati, M.Si. “Kebutuhan tenaga fisikawan medis di Indonesia cukup tinggi, karena setiap rumah sakit dibutuhkan sebanyak 3 fisikawan medis” jelasnya. Adapun saat ini terdapat 300 Fisikawan Medis, sedangan rumah sakit berjumlah 2.609, sehingga masih kekurangan kurang lebih 7.000 Fisikawan Medis di Indonesia. Oleh sebab itu, pendidikan fisika medis baik tingkat sarjana maupun magister sangat dibutuhkan di Indonesia. Fisika Medis sendiri adalah cabang fisika yang berkaitan dengan kedokteran, namun dalam layanan medis muatan fisika yang paling menonjol saat ini adalah dalam bidang Radioterapi, Radiologi Diagnostik, dan Kedokteran Nuklir. Sehingga boleh dikatakan, bahwa embrio Fisika Medis dimulai tumbuh di dalam ketiga bidang ini.
Tema: “Urban Geophysics: Penerapan Geofisika dalam Pembangunan Perkotaan yang Berkelanjutan” dari pemateri Dr. Dwa Desa Warnana, S.Si, M.Si. menjadi sesi selanjutnya dengan dimoderatori oleh Agus Suprianto, S.Si, M.T. “Aplikasi Geofisika telah memiliki kontribusi yang signifikan untuk menghasilkan informasi bawah permukaan di daerah perkotaan” papar dosen ITS ini. Penerapan geofisika di bidang studi ini dirujuk sebagai urban geophysics. Beberapa contoh pengembangan dan penerapan urban geophysics dalam pengelolaan kawasan perkotaan di Kota Surabaya, yakni: penyelidikan metode mikrotremor yang terkait dengan bahaya geologi dan lingkungan perkotaan Surabaya, dan aplikasi metode Ground Penetrating Radar (GPR) untuk membantu infrastruktur perkotaan Surabaya.
Dokumentasi Seminar SENAFIS ke-II Tahun 2017
Febdian Rusydi, S.T., M.Sc., Ph.D dari UNAIR menyampaikan materi di sesi ketiga dengan tema “Memperkaya Riset Dasar dengan Density Functional Theory“. Density Functional Theory (DFT) bisa diartikan sebuah teknik di dalam mekanika kuantum untuk menyelesaikan persamaan Schroedinger banyak-elektron secara ab-initio. “DFT memungkinkan kita mempelajari sifat-sifat material dengan basis konfigurasi elektronik dari material tersebut. Implementasi DFT pada program-program komputer pun terbukti lebih murah dengan akurasi dan presisi hasil tetap terjaga” penjelasan febdian yang datang beserta beberapa asisten dan mahasiswanya.
Tuan rumah melalui Dekan FMIPA Universitas Jember Drs. Sujito, Ph.D. yang juga ahli bidang Fisika Material menyampaikan materi yang berjudul “Green Composites Berbasis Selulosa Bakteri dan Potensinya Sebagai Bahan Baku Industri Rompi Balistik” yang merupakan hasil analisanya bersama Drs. Achmad Sjaifullah, M.Sc., Ph.D. dari bidang Kimia yang juga Wadek I FMIPA dan juga salah staf pengajar Teknik Sipil, ITS yaitu Candra Irawan. “Pemanfaatan selulose bakteri (nata de coco), serat ampas tebu, dan limbah potong rambut (LPR) sebagai bahan dasar untuk fabrikasi bahan komposit yang ramah lingkungan (green composites) akan dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan bahan komposit yang ramah lingkungan, kuat, dan ringan.” terangnya. Bahan komposit dengan bahan dasar serat sintetis dan resin nonbiodegradable telah banyak dikembangkan untuk banyak aplikasi mulai dari bagian internal industri otomotif sampai dengan peralatan rumah tangga.
Setelah plenary dilanjutkan dengan sesi parallel yang dibagi menjadi beberapa kelompok. Kelompok A: Fisika Teori & Komputasi-Fisika Nuklir, Kelompok B: Geofisika – Fisika Lingkungan (Remote Sensing, Akustik), Kelompok C: Biofisika – Fisika Kesehatan, Kelompok D: Fisika Material, Kelompok E: Elektronika dan Instrumentasi, Kelompok F: Pendidikan Fisika dan Kelompok G: Fisika Energi Baru dan Terbarukan. Peserta pemakalah menempati ruang – ruang yang telah disediakan dengan dimoderatori oleh mahasiswa dari Jurusan Fisika.